Nama : Amanda Tiara Rezki, SM
Jabatan : Winner Putri Hijabfluencer Kalbar 2023
Organization and Volunteering :
IWAPI Ketapang (2023)
Putri Hijabfluencer Kalbar (2023)
Ikatan Duta Bahasa Kalbar (Mei 2018 – now)
Khatulistiwa English Community (2017 – 2018)
KOMPAS Community for Kochi University Students (2017)
Liaison Officer for University Malaysia Sarawak (UNIMAS) Study Tour 2016
Liaison Officer for National UniversityDebating Championship (NUDC) 2015
Achievement :
Winner Putri Hijabfluencer Kalbar 2023
As a speaker in Business Development Service Program with the topic “Financial Planning and Digital Marketing for SMEs” that organized by Directorate General of Taxes 2022
As a Speaker in National Digital Literacy Movement with the topic “Personal Branding in Digital Era” that organized by Ministry of Communication and Information Technology 2021
As a Speaker in Leadership Program for students with the topic “Communication Skills on Leadership” that organized by Smart College Malaysia 2021
Duta Bahasa Nasional Kalbar 2018
Best Intelligence Duta Khatulistiwa 2018
Selected as Participant in Student ExchangeProgram to Kochi University Japan 2016
As a Speaker in West Borneo Project for International Students with topic “Indonesian Economic” that organized by AIESEC Pontianak 2016
The Best Performance of Cultural Night in Provincial English Debating Championship 2012
Perempuan kelahiran Ketapang, 18 Desember 1996 ini biasa di panggil Amanda. Sejak kecil, ia gemar sekali membaca buku cerita Petruk Gareng yang biasa dijual di mamang sekolahan, atau sekedar mendengarkan cerita dongeng sebelum tidur yang dibacakan oleh Ibunya dari buku cerita dongeng hadiah Susu Dancow formula pada waktu itu. Dari cerita cerita itu Amanda tumbuh menjadi perempuan yang penuh imajinasi dan memiliki banyak mimpi. Salah satu mimpinya adalah hidup dengan melakukan pekerjaan yang dia suka, yang membuat dia merasa berdaya, dan memberikan manfaat tidak hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk sesama. Amanda suka sekali traveling dan kegiatan volunteering, bertemu orang baru, tempat baru, dan belajar budaya baru karena dari sana dia selalu medapatkan insight insight berharga dalam hidup. Mimpinya adalah melakukan pekerjaan itu sambil explore dunia.
Anak pertama dari pasangan Saudah dan Sukadadi ini merupakan Lulusan S1 dari Universitas Tanjungpura, Jurusan Manajemen Internasional dengan bidang Marketing. Mengawali karir dibidang perhotelan sebagai staff marketing selama 1,5 tahun, sekarang Amanda bekerja di Politeknik Negeri Ketapang sebagai Sekretaris Wakil Direktur Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Kerjasama. Dibalik prestasi dan karir yang cemerlang, tak banyak yang tau kalau Amanda besar dari keluarga broken home. “Aku adalah anak broken home. Dulu, sering banget mendapat perlakuan yang mengintimidasi dari orang sekitar karena keluargaku yang tidak utuh”. Amanda pernah di posisi merasa tidak berharga dan useless hidup sebagai manusia. Namun, dia tersadar kalau hidup itu tidak hanya tentang dia. “Bahagia bukan hanya milikku”, katanya. Dia sadar orangtuanya juga berhak bahagia dengan pilihan mereka. Dia bersyukur, saat itu dia tidak menyerah. Dia tentunya sangat berterima kasih dengan dirinya yang dulu karena memilih untuk tetap berjuang melawan rasa ketidakberhargaan itu. Dia menyibukkan diri dengan hal hal positif. Mengikuti berbagai organisasi, kegiatan kegiatan volunteery, ikut berbagai kompetisi. Terus upgrade diri mengisi kehidupan dengan hal hal baru yang sekarang dia sadari sangat berguna sekali untuk bekal hidup kedepannya. “Hingga sekarang aku terbiasa untuk selalu belajar hal hal baru yang bisa menambah kapasitasku menjadi lebih baik lagi sebagai manusia. Dengan begitu aku tidak lagi merasa tidak berharga dan tidak berdaya”.
Cerita menarik soal hijab dalam hidupnya, tidak terlepas dari pengalaman berharga yang ia dapat di negeri Sakura. Pada tahun 2016, Amanda mendapat kesempatan mengikuti pertukaran mahasiswa di Kochi University, Jepang, selama 6 bulan. “Pada saat itu, kami diutus 5 orang, yang muslim dan berhijab cuman aku berdua, aku kira akan sangat sulit hidup di sana sebagai muslim”. Tapi ternyata hidup sebagai seorang muslim di Jepang tidak seburuk yang dia kira. Masyarakat Jepang sangat menghormati dan menyayangi muslim. Setiap ada acara bersama, orang orang Jepang selalu aware dengan menyediakan makanan halal dan menyediakan tempat ibadah disetiap kegiatan. Setiap minggu pagi, Amanda dan teman muslimnya yang lain diberi kepercayaan untuk ikut berjualan produk lokal di Pasar Minggu dengan harapan bisa mendapat pengalaman dan berinteraksi dengan masyarakat lokal. Selama di sana, dia juga mengikuti banyak kegiatan volunteering seperti mengajar, membantu kegiatan pertanian, dan membuat udon (mie khas jepang), hal menyenangkan lainnya yang dia pikir mustahil dilakukannya dengan menggunakan hijab. Dari pengalaman itu dia semakin yakin, kalau perempuan akan selalu bisa berkarya dan menginspirasi dengan hijabnya.
Amanda yakin, all things work together for good. Apapun yang telah dan akan terjadi dalam hidup adalah rencana Allah yang maha baik untuk hidupnya. Dia percaya, dengan kapasitas yang dia miliki sebagai seorang perempuan akan dapat memberi manfaat bagi sesama. Dia berharap, semoga melalui ajang Putri Hijabfluencer Indonesia ini akan banyak manfaat berharga yang didapat, tidak hanya untuk dirinya sendiri tapi juga orang lain diluar sana. Satu hal yang selalu dipegang Amanda dalam hidupnya, bahwa doa Ibu adalah hal paling istimewa dan berharga yang telah membawanya pada hal hal mustahil dicapai tapi pada akhirnya di sinilah dia sekarang.
Beri Komentar