Nama : Utari Wulandari Rachmad
Asal: Aceh
Tempat, Tanggal Lahir: Jakarta, 3 Mei 2002
Motto Hidup : “Hidup bukan tentang seberapa banyak kita menerima, namun seberapa banyak kita mampu memberi”
Posisi dalam Putri HijabFluencer (Juara/Finalis) : Winner Putri HijabFluencer Aceh 2023
Prestasi yang diraih 3 tahun terakhir :
● Pembawa Baki (Penurunan/Sore) Paskibraka Aceh Barat 2019 dan 2020 ● Juara 3 Agroskecthing Himpunan Mahasiswa Agroteknologi ● Wakil II (Juara 3) Duta Kampus Universitas Syiah Kuala 2022 ● Best Talent Duta Kampus Universitas Syiah Kuala 2022
● Winner Putri HijabFluencer Aceh 2023
Pengalaman Organisasi 3 tahun terakhir :
● Paskibraka Aceh Barat 2023 (2019-2020)
● Purna Paskibraka Aceh Barat 2023 (2019-Saat ini)
● Himpunan Mahasiswa Agroteknologi USK (2021-Saat ini) ● BEM Fakultas Pertanian USK Departemen Kominfo (2023-Saat ini) ● Ikatan Duta Kampus USK (2022-Saat ini)
● Penanggung Jawab Sanggar HIMATELOGI (2023-Saat ini) ● Anggota GenBI (Penerima Beasiswa Bank Indonesia) periode 2023-2024 ● Anggota Divisi Pengabdian Masyarakat GenBI 2023
Salah satu perwakilan Putri HijabFluencer yang berasal dari ujung barat Indonesia (Aceh), Utari Wulandari Rachmad atau akrab disapa dengan nama Tari. Lahir di Jakarta bertepatan pada hari Jum’at, 3 Mei 2002. Bisa dibilang perempuan satu ini benar-benar berdarah nusantara dikarenkan memiliki ibu asli orang Nganjuk, Jawa Timur dan ayah asli orang Medan, Sumatera Utara. Sedangkan ia sendiri lahir di Jakarta, namun sekarang berdomisili di Aceh. Mengapa demikian? Lahir di keluarga TNI membuatnya harus pindah beberapa kali ke berbagai daerah mengikuti dimana ayahnya di tugaskan. Itu merupakan hal yang berat dan membutuhkan mental serta tenaga yang ekstra. Namun hal tersebutlah yang membuat tari dapat tumbuh dan berkembang menjadi anak yang kuat dan terbiasa menghadapi perbedaan budaya di daerah yang telah dikunjunginya. Apalagi ia merupakan anak pertama yang dituntut untuk memiliki bahu yang kuat untuk mengayomi adiknya.
Sejak umur 8 tahun, tari sudah mulai menetap di Aceh yang awalnya berdomisili di Aceh Barat Daya. Namun setahun kemudian ia berpindah ke bumoe teuku umar johan pahlawah (Meulaboh, Aceh Barat) sampai saat ini. Tumbuh dan besar di tanah serambi mekkah membuatnya tumbuh dengan budaya dan adat yang ada di aceh yang pastinya terkenal dengan kentalnya
nuansa islami. Meskipun ia tidak lahir di Aceh, namun masa-masa tingginya keingintahuan (masa remaja) telah dihabiskan dengan keadaan lingkungan di Aceh, sehingga telah mengalir darah Aceh pada dirinya.
Sejak kecil, orang tuanya tidak menuntutnya harus menjadi yang terbaik namun harus mampu berjiwa sosial tinggi dan ingin membantu sesama. Tari mengenyam pendidikan pertamanya di TK XVI Chandra Kirana dan melanjutkan di bangku SDSN Baru 01 Pagi Cijantung. Namun menginjak kelas 3 SD, ia pindah ke SDN Tunas Abdya selama 1 tahun dan saat kelas 4 ia pindah ke SDN 14 Meulaboh. Setelah menyelesaikan sekolah dasar, ia menempuh pendidikan di MTsN Model Meulaboh yang sekarang telah berganti nama menjadi MTsN 03 Aceh Barat. Saat Sekolah Menengah Atas ia memutuskan untuk bersekolah di MAN 01 Aceh Barat Boarding School. Selama ia menempuh pendidikan sejak TK hingga MAN, satu hal yang selalu konsisten ia geluti, yaitu menjadi anggota kesenian bidang Tari Tradisional. Selaras dengan namanya, ia sangat gemar menari. Bahkan ibunya pernah berkata bahwa bakatnya dalam menari seperti sudah ada sejak lahir karena tari pernah menjuarai “Joget Balita” yang diselenggarakan di salah satu Mall di Jakarta. Hingga saat ini ia berkuliah di Universitas Syiah Kuala tetap bergabung dengan Sanggar Tari dan mendapatkan penghargaan Best Talent Duta Kampus USK 2022 dengan mengunjukkan bakatnya, yaitu Menari. Kecintaannya pada tarian sudah sangat mengakar di hati dan tubuhnya, sehingga banyak yang sudah mengakui bahwa tarian sudah menjadi bakat alami yang tari miliki.
Minatnya dalam dunia peagent mulai tumbuh di bangku kuliah. Tari mulai merintis karirnya di bidang peagent pertama kali saat mengikuti ajang pemilihan Duta Kampus USK 2022. Setelah itu, tari merasa senang dan bahagia menggeluti bidang ini dan memutuskan untuk kembali mengikuti ajang pemilihan Putri HijabFluencer Aceh 2023. Alhamdulillah ia terpilih menjadi Winner Putri HijabFluencer Aceh 2023. Selain aktif di dunia peagent, ia juga aktif menjadi anggota Himpunan Mahasiswa di Jurusannya dan Badan Eksekutif Mahasiswa di Fakultasnya. Ia juga berkesempatan meraih beasiswa Bank Indonesia setelah melewati beberapa tahap seleksi yang pastinya sangat rumit.
Motto yang selalu di pegang teguh olehnya adalah “Hidup bukan tentang seberapa banyak kita menerima, namun seberapa banyak kita memberi”. Tari percaya bahwa wanita muslimah mampu berdiri tegak dengan kedua kakinya sendiri. Hijab bukanlah suatu halangan, namun hijablah yang akan membawa seorang muslimah menuju kesuksesan dan masa kejayaannya. “Saya yakin, wanita muslimah mampu menunjukan pada dunia bahwa kita bisa meraih kesuksesan dengan hijab”, pungkasnya.
Beri Komentar