Senin, 07-10-2024
  • Selamat Datang di Official Website Putri Hijabfluencer Indonesia

Alifa Zulfa Dahlan – Jateng

Diterbitkan : - Kategori : Finalis 2023

Nama : Alifa Zulfa Dahlan
Asal : Jawa Tengah
Tempat, Tanggal Lahir : Banyumas, 17 Maret 1999

Prestasi dalam 3 tahun terakhir:
Official Campus Ambassador at International MUN 2020
Duta Perubahan Perilaku Covid-19 tahun 2020
Finalis Beauty Muslimah Indonesia 2021
Juara 1 Lomba Paduan Suara Memperingati Muktamar Aisyiyah Tingkat Distrik tahun 2022
Juara Harapan 2 Lomba Paduan Suara Memperinganti Muktamar Aisyiyah Tingkat Kabupaten tahun 2022
Peraih IPK tertinggi ke-2 dan lulus dengan predikat Cumlaude Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam pada wisuda ke-127 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2023
Runner Up 1 Putri Hijabfluencer Jawa Tengah 2023
Juara 1 Lomba Menyanyi Solo Memperingati HUT RI ke-78 tingkat RW tahun2023
Juara 1 lomba Menari Solo Memperingati HUT RI ke-78 tingkat RW tahun2023
Juara 1 Lomba Menyanyi Solo Memperingati HUT RI ke-78 tingkat Desa tahun2023
Pengalaman dan Organisasi
Divisi Kepaskibrakaan PASBARA SMAN 1 Jatilawang 2016-2017
Divisi Abdi Masyarakat Dewan Ambalan Gatotkaca Skrikandi SMAN 1 Jatilawang 2016-2017
Anggota Paguyuban Kakang Mbekayu Duta Wisata Banyumas 2016-2017
Pengisi Acara BAKSOS Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2018
Pengisi Acara Milad Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2018
Pengisi Acara Ramadhan Fair Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2019
Dirigen Acara Seminar Nasional Communication Festival UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2019
Narasumber Young Corner Eps.47 DNK TV UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2020
MC Open House University SMAN 1 Jatilawang tahun 2020
Pembicara pada Acara Pembekalan Kakang Mbekayu Duta Wisata SMAN 1 Jatilawang 2021
Divisi Acara International Webinar Visi 18 tahun 2021
Moderator Webinar Jurusan Ilmu Komunikasi dan Penyiaran Islam tahun 2021
Pembicara pada Acara Pembekalan Kakang Mbekayu Duta Wisata SMAN 1 Jatilawang 2022
Narasumber RDK FM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2023

Alifa Zulfa Dahlan, biasa dipanggil dengan Alifa. Sesuai dengan namanya dia merupakan anak perempuan pertama, dari Bapak Drs. Akhmad Dakhlan dan Ibu Tugimah. Lahir di Banyumas, 17 Maret 1999. Pernah menempuh pendidikan di MI Muhammadiyah Wangon, SMPN 1 Wangon, SMAN 1 Jatilawang, dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta jurusan Ilmu Komunikasi dan Penyiaran Islam. Terlahir dalam keluarga agamis dan sedikit strict parents nyatanya tidak menghambatnya dalam pembentukan jati diri dan mengembangkan diri menjadi lebih baik. Perempuan bernama Alifa tersebut percaya bahwa agama dan keluarga bukan merupakan penghambat menuju kesuksesan, justru mensyukuri semua itu menjadi berkah adalah salah satu jalan menuju kesuksesan.
Menyanyi, menari, memasak, dan travelling beberapa hobi yang memang gemar ia lakukan. Perempuan yang kerap disapa Alifa tersebut mendirikan sebuah pondok untuk anak-anak belajar mengaji dan bersosialisasi. Menjadi pengajar sukarela ternyata cukup menyenangkan. Bisa berbagi ilmu dan melihat senyum antusias anak-anak cukup membuatnya termotivasi dan bersemangat dalam menjalani hidup. Nyatanya bahagia tidak selalu tentang materi, bahagia adalah ketika kita dapat mensyukuri hal-hal kecil disekitar kita dan ketika kita dapat membuat orang disekitar kita bahagia. Banyak orang yang mencoba menghancurkan semangatnya dalam mengajar seperti perkataan “memang tidak sayang sudah sekolah tinggi-tinggi hanya jadi pengajar suka rela”, tujuan utama ia berkuliah adalah bukan untuk bekerja, tapi untuk mencari ilmu sebagai bekal kelak dimasa depan. Alifa memahami bahwa ia adalah seorang perempuan dan muslimah, dimana kelak ia akan menjadi madrasah pertama bagi anak-anaknya, ia juga akan menjadi rumah bagi keluarganya kelak. Alifa tidak ingin menjadi rumah yang megah namun kosong tanpa perabot apapun. Ia ingin menjadi rumah untuk pulang anak dan suaminya kelak. Alifa tidak setuju dengan statement yang mengatakan bawa sukses itu harus memilki harta berlimpah, memilki rumah bagus, pekerjaan tetap, dan mobil mewah. Definisi sukses menurutnya adalah ketika dapat bermanfaat bagi orang lain, membagikan pengalaman dan ilmu yang kita punya kepada sesama. Untuk apa ijazah dan sertufikat bertumpuk jika kepekaan dan kepedulian terhadap sesama tidak ikut dipupuk? Dan menurutnya setiap orang memiliki jamnya masing-masing, waktu untuk sukses, waktu untuk bekerja atau bahkan menikah, tidak ada standar khusus yang melegitimasinya, yang perlu dilakukan adalah tetap fokus pada apa yang diinginkan dan mensyukuri setiap pencapaian yang telah dilalui, baik itu kegagalan maupun keberhasilan.
Baginya hidup adalah bagaimana kita dapat bersyukur dengan apa yang kita punya, namun tetap giat untuk memperbaiki diri. Sewaktu kecil Alifa pernah mendapat rundungan, dimana dia memang terlahir sebagai seorang perempuan yang memiliki banyak bulu di tangan dan kaki. Teman laki-lakinya pernah mengatai dia, katanya dia seperti monyet karena kondisi tangannya yang memiliki bulu-bulu halus bahkan hingga ke ruas jari. Rundungan itu tidak hanya satu atau dua kali ia terima, tapi hampir sudah menjadi hal biasa dalam kesehariannya. Sedih, tentu sangat sedih, mengingat usia Alifa dulu masih sangat muda bahkan ia sempat insecure dan merasa tidak percaya diri. Namun seiring dengan berjalannya waktu, Alifa dapat mengerti bahwa segala sesuatu yang Allah berikan kepadanya dan setiap manusia adalah yang terbaik. Tak sepatutnya mengeluhkan sesuatu yang memang sudah Allah berikan justru jika mengeluhkan hal tersebut dapat menjadi penghambat untuk bertumbuh dan berkembang menjadi lebih baik. Untuk menutupi kekurangan yang ia punya, Alifa berusaha untuk terus memperbaiki diri, dan memperbanyak prestasi.
Alifa bangga terlahir sebagai dirinya, sebagai Alifa, sebagai seorang perempuan, dan sebagai seorang muslimah. Kata siapa menjadi muslimah itu beban? Kata siapa menjadi muslimah itu tidak menyenangkan?, justru menurut Alifa terlahir sebagai seorang muslimah adalah suatu anugrah yang patut kita syukuri. Bagaimana tidak? Disaat perempuan lain memilih dan bisa untuk memperlihatkan seluruh kecantikan tubuhnya, seorang muslimah memilih untuk menutupnya. Menurut Alifa itu salah satu hal yang sangat luar biasa yang tidak semua orang dapat melakukannya. Namun, ketika kita sudah dapat melakukanya dengan ikhlas, dengan lapang dada, artinya kita telah mendapatkan nikmatnya menjadi seorang muslimah. Dengan mengikuti Putri Hijabfluencer Indonesia, ia ingin berbagi dan mengatakan kepada perempuan-perempuan diluar sana, khususnya muslimah. Bahwa menjadi seorang muslimah kita tetap bisa berkarya, tetap bisa bekerja, dan bisa menggapai cita-cita. Karena menjadi seorang muslimah bukan merupakan beban penghalang namun menjadi seorang muslimah adalah berkah yang patut untuk disyukuri.

0 Komentar

Beri Komentar

Balasan

Post Terkait

Rista Nuri Andriani – Jabar

Rabu, 14 Feb 2024

LUTPYAH – Sumsel

Rabu, 14 Feb 2024

Ghina Aulia Rizky – Kalteng

Rabu, 14 Feb 2024

Fitria Nur Alifa – Jabar

Rabu, 14 Feb 2024

Pindi Gayatri – Riau

Rabu, 14 Feb 2024