Alda Swarni Dewi
Winner Putri Hijabfluencer Kalimantan Barat
you are the only thing that stopping you achieving your dream, so believe in yourself and you’ll be
unstoppable
Nama: Alda Swarni Dewi
Asal: Kabupaten Kayong Utara, Provinsi Kalimantan Barat
Tempat, tanggal lahir: Pulau Kumbang, 5 Mei 1999
Posisi dalam putri hijabfluencer (juara/Finalis): Winner Putri Hijabfluencer Kalimantan Barat
Prestasi dalam 3 tahun terakhir:
Alda Swarni Dewi wanita yang lahir di Desa Pulau Kumbang, Kabupaten Kayong Utara,
Kalimantan Barat pada tanggal 5 Mei 1999. Ia telah menyelesaikan pendidikan strata 1 pada program
studi Pendidikan Bahasa Inggris dengan predikat cumlaude dengan IPK tertinggi 3,97. Saat ini ia bekerja
sebagai Staf Protokol Pimpinan di Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Sekretariat Daerah Kayong
Utara.
Wanita yang saat ini aktif sebagai CEO of The Senggayong, sebuah organisasi pemuda yang fokus
pada mewujudkan SDG’s yang ada di daerah bersama pemuda di Kayong Utara ini adalah Winner Putri
Hijabfluencer Kalimantan Barat. Ia memiliki jiwa social yang cukup baik. Baginya berbuat baik kepada
orang lain adalah hal yang selalu ia tanamkan, membantu selagi mampu, berbakti selagi kuat. Ia juga
memiliki manajemen waktu yang baik. Selain memiliki waktu kerja yang padat, ia juga masih bisa
beraktivitas bersama keluarga dan menyelesaikan tugas lainnya dengan baik. Namun disisi lain ia wanita
yang pelupa. Sifat ini merupakan hal yang tak dapat dihilangkan di setiap manusia. Ia selalu membuat
jadwal secara teratur di smartphone. Dengan itu, ia tidak akan lupa dengan kegiatan yang akan
dilaksanakan setiap harinya.
Pertama kali ia memutuskan mendaftar Putri Hijabfluencer atas dorongan dari seseorang yang
melihat potensi yang ada pada dirinya. Alda juga memiliki relasi yang cukup banyak. “Beliau meyakinkan
saya bahwa saya bisa mengangkat nama daerah melalui ajang ini,” ujarnya. Banyak hambatan yang ia
lalui saat mengikuti peagent ini. Tantangan terberat adalah berperang dengan batinnya. “Saya belum siap
untuk bangkit setelah kepergian Ibunda saya yang selalu ada untuk mendukung saya,”ucapnya penuh
haru. Namun, didampingi oleh keluarga, Ayah dan saudara serta tim support yang senantiasa hadir untuk
membantu, akhirnya ia bertekad untuk tetap maju dan membanggakan orang yang dicintai. Allah maha
baik, ia diamanahkan menjadi winner dan berhasil mengalahkan keraguannya.
Alda percaya bahwa di dunia beauty pageant ini bukan hanya tentang kecantikan fisik yang
dimiliki oleh setiap wanita. Namun, menjaga diri agar tetap cantik sehat, memiliki penampilan yang
sopan santun, beretika dalam berkomunikasi, serta harusnya memiliki wawasan yang luas. “Hal ini
membuat saya termotivasi untuk menjadi sosok wanita yang dapat mengangkat suara wanita lainnya
agar mereka percaya akan kemampuan yang mereka miliki,” ujarnya. Baginya hijab adalah kewajiban.
Kewajiban ini mutlak untuk kebaikan wanita muslimah. “Saya percaya bahwa dengan berhijab, kebaikan
akan datang kepada saya dan orang-orang yang ada di sekitar saya,” ucapnya lagi.
Dalam menjalani hidup ia belajar banyak dari orang tuanya. Merekalah contoh konkrit dalam
mewujudkan keluarga yang harmonis, berpendidikan, profesionalisme dalam bekerja, serta bentuk kasih
sayang sesama saudara. Ibunya adalah wanita yang dikenal mudah penolong tanpa pamrih, berjuang
sebagai guru yang telah memiliki ribuan murid yang telah sukses, hingga kepergiannya masih terasa sakit
untuk dikenang. Ayahnya adalah potret nyata suami yang membimbing anggota keluarga untuk tetap
berada di jalan Allaah, beribadah dan tetap menolong orang lain. Walau bekerja sebagai tukang urut,
namun Ayahnya telah banyak menyembuhkan dan memberikan titik terang kepada mereka yang dulunya
tidak memiliki semangat untuk sembuh. “Terimakasih banyak sudah menjaga dengan sangat baik, dan
semoga kita bisa bertemu lagi sebagai keluarga yang utuh di syurga Allaah,”ucapnya.
Alda yakin bahwa setiap manusia memiliki sebab untuk pasrah dengan keadaan. Apapun
sebabnya, manusia memiliki hak untuk bersedih, namun pulihlah. Bergeraklah dengan pelan-pelan,
bernafaslah dengan tenang. Ada kalanya akan siap. Siap untuk bangkit, bukan untuk siapa-siapa tapi
untuk diri sendiri. “Percayalah, kita akan tetap mendapatkan ruang bahagia kelak,” pungkasnya.
“Ada beberapa highlights di hidup saya yang selalu saya ingat. Dalam menggapai impian saya ingin naik
pesawat hingga Allah membawa saya pergi melalui beberapa Negara. Menjadi salah satu wanita islam
yang berada di mayoritas masyarakat Cina yaitu di Taiwan,” ucapnya.
Terimakasih banyak atas dukungannya semuanya ❤️
Beri Komentar